H.A.R.I. P.E.R.T.A.M.A.
2.4 O.k.t.o.b.e.r 2.0.1.0
Setelah menempuh perjalanan yang panjang bertemu dengan para peserta kemah menulis di Tempo Institute, kami bergegas menuju Wisma Tempo Sirnagalih (WTS) di Megamendung, Puncak Bogor. Perjalanan dimulai sekitar pukul 9 pagi. Dengan menggunakan bus berukuran sedang kami berangkat menuju WTS. Perjalanan ditempuh sekitar 2 jam. Dalam perjalanan aku hanya heran melihat ibu kota yang semakin padat itu. Melihat tanaman beton yang tumbuh subur dan menghabiskan lahan hijau. Merasakan kemacetan yang dulu hanya ku lihat di mesin box. Dalam benak ku muncul sebuah pertanyaan, “Kenapa semua orang mengidam-idamkan kerja di ibu kota??? Padahal kondisi ibu kota yang sudah tidak cocok untuk kelangsungan hidup (menurut ku sih..hehe).Jikalau aku diberi kesempatan untuk bekerja di ibu kota, mungkin aku akan menolak. Aku tak sanggup merasakan kemacetan yang panjang tiap hari. Di semarang aja kalau terjebak macet sebentar bisa emosi. Apalagi ini, di ibu kota yang macetnya lammmmaaa. Yang tadinya bisa ditempuh seperempat jam jadi dua jam. Bisa-bisa aku jadi Gila!!. Hmmm… jadi ngelantur kemana-mana…
Lanjut cerita yang tadi. 2 jam berlalu. Kami tiba di WTS. Suasana yang sunyi, sejuk seakan menyapa kami dengan lembut sebelum membantai kami dengan suasana yang dingin pada malam hari. Beginilah suasana di WTS
Terdapat kolam renang, aula, lapangan tenis, taman, fasilitas yang luar biasa di WTS.
Selesai menurunkan barang-barang bawaan kami. kami pun masuk ke dalam aula dan bertemu dengan mas Agung (fasilitator pas materi-materi, kalo di kegiatan kampus biasanya disebut sie acara lah) disutu mas Agung menjelaskan dan membagi kamar kapada kami. dan aku sekamar dengan Moses. Mahasiswa STIE Bogor yang menyusul ke WTS. Setelah penjelasan dan pembagian kamar, kami memasukkan barang bawaan kami ke kamar dan membawa 5 buku yang kami bawa untuk diletakkan di meja ‘Pojok Membaca’ di aula. Dan 5 buku yang aku bawa semuanya hasil dari kerja keras ku meminjam teman-teman fkm. Buku itu : Marmut Merah jambu, Sang Alkemis, Harus Bisa!, Get Spirit, dan …. Aku lupa judul bukunya, namanya juga buku pinjaman yang belum sempet aku baca. Kami semua berkumpul di aula. Sesi pertama adalah perkenalan antar semua peserta termasuk didalamnya alumni KEM 2009. Seperti perkenalan biasanya, kami menyebutkan nama, asal daerah, asal Universitas, dan Fakultas. Setelah selesai, mas Agung menyuruh kami untuk saling mewawancarai sesame peserta. Tujuannya agar kami lebih mengetahui seluk beluk peserta. Dan aku mewawancarai mas Yoseph Leribun yang biasa kami panggil Joe. Saat wawancara baik aku atau mas Joe sama-sama bingung, apa yang mau ditanyakan. Akhirnya kami menayakan pertanyaan yang sama dan pertanyaan standar..haha. wawancara selesai, kami disuruh membacakan hasil wawancara. Nampaknya mas Agung belum puas ngerjain kami, kami pun disuruh mendeskripsikan diri kami dari segi fisik. Ditulis diatas kertas dan diacak. Setiap peserta mendapatkan tulisan dari peserta lain. Dan aku mendapat tulisan dari seorang cewek. Isinya terlalu kepedean banget. Agak sedikit lupa aku apa isinya, yang jelas itu mendeskripsikan Nurul yang dari Unnes. Selesai.
Mbak Mardiyah Chamim selaku ketua pelaksana dari KEM dan sebagai Direktur Tempo Institute memasuki alua dan diperkenalkan oleh mas Agung. Sebenernya mbak Mardiyah sapaan akrab kami menginginkan kami menuliskan deskripsi diri. Namun saying, mbak Mardiyah telat, kami sudah melakukannya. Akhirnya, berhubung jam sudah menunjukkan jam 1 siang, waktunya kami untuk istirahat dan makan siang. Makan siang. Dengan model prasmanan sehingga aku bisa mengambil dengan sepuasnya. Hahaha. Makanan pun sangat berbeda dari menu makan tiap hari di kos (ya iya lah). Makan siang selesai dan waktunya istirahat dan sholat. Suara sirine keluar dari toa. Menandakan kami harus berkumpul di aula dan melanjutkan materi.
Materi dilanjutkan pada jam 2 siang (seingat aku sih..) materi diisi oleh Achmad Taufik dengan materi “Mengapa Harus Menulis???”. Ate sapaan kami, menjelaskan tentang materi itu.
Dari materi ini aku dapat beberapa pelajaran. (kebetulan ditulis di notebook ku … hehehe). Menulis itu ibarat ngomong. Karena dengan menulis kita dapat membuat apa yang kita omongkan bisa menjadi tulisan yang akan tersimpan (kalimat terakhir kalimat ku sendiri..hahaha). Ada beberapa tipe tulisan:
1. “Gonggongan Anjing”. Tipe tulisan seperti ini mengingatkan sesuatu. Tipe ini diperlukan untuk mencermati kehidupan-kehidupan sosial.
2. “Si Meong Manja” (Kucing). Dalam tipe ini, tulisan lebih lembut, tetapi tetap meminta perhatian dari pembaca.
3. “Burung Berkicau”. Merupakan tipe tulisan yang menyenangkan, tulisan seperti perjalanan, kuliner, dan semacamnya.
Selain beberapa tipe tulisan yang aku catat, ada hal lain. Yakni tentang bagaimana awal dari menulis. Sebuah tulisan berawal dari IDE. Ide yang dibumbui pengalaman-pengalaman akan kita lebih lancar dalam menulis. Setelah mendapat ide, Siapkan semua bahan yang diperlukan. Tulis semua bahan yang sudah terkumpul. Baca lagi tulisan yang telah dibuat, agar mengetahui kekurangan apa yang terdapat dalam tulisan tersebut. Tulisan dapat dikirim ke surat kabar. Terlebih dulu kita harus memperhatikan tipe-tipe tulisan seperti apa yang dimuat di surat kabar tersebut. Jangat takut GAGAL. Dan Nikmati Tulisanmu...
Itulah sedikit pelajaran yang dapat aku ambil saat materi yang dibawakan Ate. aku menjadi lebih percaya diri dalam menulis. meskipun tulisannya masih buruk tapi setidaknya dapat menyenangkan pembaca yang tidak lain penulisnya sendiri..hehehe. Dan semoga pelajaran itu juga dapat menambah wawasan bagi kita. Oke masih ada beberapa materi di hari pertama, tapi …………..
t.o. B.E. C.o.n.t.i.n.u.e dulu yaaaa…………………
Kemah Menulis dan Leadership Part 2
Sabtu, November 06, 2010 |
Label:
Nyampah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar