Oleh: Hervian (pianhervian)
*diilhami dari Pengalaman Pribadi yang dimodifikasi...hhahhhaaaa
Hari jumat malam setelah adzan isya’ berkumandang, ponselku berdering menandakan telah diterimanya pesan singkat. Pesan tersebut dari ketua panitia diklatsar yang mengingatkan kalau besok pagi jam 7 aku dan sebagian panitia yang lain akan survey tempat di daerah Bandungan.
Keesokan hari, pagi-pagi buta aku terbangun karena jam alarmku yang berdering. Saat itu aku langsung bergegas untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan ibadah sholat subuh. Setelah itu, aku mempersiapkan diri untuk meluncur ke Pleburan dan berkumpul bersama panitia yang lain. Pagi itu aku belum sempat sarapan, karena aku merasa akan tahan tidak sarapan sampai siang hari. Dengan mengenakan kaos ‘study tour’ sewaktu SMA, celana jeans, sepatu yang biasa dipakai saat kuliah dan jaket berwarna biru aku langsung pergi ke Pleburan. Seperti biasanya aku menaiki motor silverku.
Sesampai di Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Joglo yang berada di Pleburan, aku memarkirkan motor dan mematikan mesinnya. Karena sudah terbiasa dengan teman-teman di PKM Joglo, aku pun langsung memasuki sebuah ruangan yang biasanya tempat koordinasi semua teman-teman se-organisasi denganku. Ketika memasuki ruangan itu, terlihat dua orang. Orang pertama Eko namanya, ia sedang tidur beralaskan tikar, dan berbantal tikar pula (Sungguh tragis sekali keadaannya…). Orang kedua Mas Dani, begitu aku memanggilnya. Ia sedang duduk dengan melihat televisi sambil sarapan berlauk mie instan. Saat itu jam menunjukkan pukul 07.15 WIB. Aku dengan rasa agak kecewa menunggu panitia yang akan survey. Kecewa karena kebiasaan orang Indonesia yang terkenal dengan jam karet. Sambil menunggu aku mengirimkan pesan singkat ke semua panitia agar dipercepat untuk berkumpul di PKM Joglo.
****
Jam menunjukkan pukul 08.30 WIB, tak ada batang hidung yang nampak selain mereka berdua. Eko terbangun karena deringan ponselnya. Eko pun bangun dan langsung mandi. Setelah itu Eko menjemput teman kami Ve namanya, ia juga salah satu panitia diklatsar yang akan survey. Saat itu aku masih menunggu panitia yang lain di ruangan itu. Lima menit berlalu, Eko dan Ve tiba di ruangan kegiatan. Eko memasak mie instan untuk sarapan. Ditengah-tengah memasak, masuklah seorang berbadan agak tambun dan berjaket hitam yang terdapat logo organisasi kami. Fery namanya, ia ketua dari kegiatan ini. Yap, di ruangan sudah ada lima orang yang akan survey.
Mie instan yang dibuat Eko telah jadi, dan siap untuk disantap. “Her, uwis mangan rung??” tanya Eko sambil menuang mie kedalam mangkuk. “durung….” Jawab aku yang sedang melihat siaran televisi waktu itu. Eko pun menawarkan makanannya kepada ku. Dengan segera aku menjawab “ora usah, aku mengko wae sarapane…”. Makanan pun dihabiskan Eko.
Pukul 09.30 WIB semakin lama menunggu, tak ada yang datang. Akhirnya kami memutuskan untuk berangkat ke Bandungan dengan lima orang. Dengan kondisi perut kosong aku nekat melakukan perjalanan ke Bandungan itu. Perjalanan dimulai. Kami berangkat dari Pleburan menggunakan tiga motor. Mas dani boncengan dengan Fery. Aku boncengan dengan Ve, dan Eko sendirian.
Dua setengah jam kami habiskan waktu dijalan untuk menuju ke Bandungan tepatnya di Gedong Songo. Di Gedong Songo kami mencari sekolah untuk tempat transit pemateri waktu diklatsar. Setelah muter-muter sampailah kami di salah satu Sekolah Dasar (SD) yang ada di daerah Gedong Songo. Kami pun memasuki sekolah dan bertemu dengan kepala sekolah untuk meminta ijin peminjaman tempat. Setelah selesai, kami keluar dari gerbang sekolah dan menemui penjual es potong yang terdapat di depan SD itu. Ve menawarkan kepada kami semua untuk memakan es itu. Kami semua mau. Ve langsung membelinya dan memberi kami es satu-satu. Dengan keadaan perut kosong dan dengan suhu sekitar yang dingin kami menikmati es potong yang biasanya dimakan oleh anak-anak SD itu.
Perjalanan dilanjutkan ke tempat diklatsar yang kedua. Tempatnya di daerah Sumuwono tepatnya ke arah Curug 7 Bidadari, dua puluh menit perjalanan ditempuh dari Gedong Songo. Sesampai disana kami melakukan hal yang sama yaitu mencari sekolah dan menemui kepala sekolahnya untuk meminta ijin peminjaman sekolah. Survey Selesai. Saatnya kembali ke kota Semarang.
****
Jalur perjalanan pulang berbeda dengan jalur waktu berangkat. Kami melalui Boja. 90 menit perjalanan perut mulai tidak bisa diajak kompromi. Perut mulai terasa perih karena belum terisi apa-apa sejak tadi pagi. Suhu lingkungan juga mulai panas. Kami pun sepakat untuk berhenti di warung mie ayam yang berada di Kecamatan Mijen. Kami langsung memesan mie ayam dan es teh. Tak lama kami menunggu, mie ayam dan es teh yang kami pesan pun telah dihidangkan dihadapan kami. Kami pun langsung menyantap mie yang dihadapan kami. Aku menyantap mie ayam dengan lahap. Entah karena kelaparan atau rakus..,hanya Allah yang tahu.
Kami pun kenyang. Kami melanjutkan perjalanan. Sewaktu perjalanan aku berpisah dengan rombongan ku. Akhirnya aku pulang sendiri hanya dengan bekal petunjuk jalan yang biasanya berada sebelum pertigaan atau perempatan jalan. 60 menit perjalanan ku tempuh dari warung mie ayam tadi. Sesampai di kos, badan terasa panas dan capek, sehingga aku memilih tidur. Sore hari ketika bangun tidur, badan meriang. Akhirnya aku mengalami diare. Aku juga kurang tahu apa penyebabnya. Mungkin karena belum saparan, makan es yang gak jelas asal-usulnya, menyantap mie dan es, kecapekan atau karena menunggu panitia yang kelamaan…kembali lagi hanya Allah yang tahu.
Setelah terkena diare dan badan meriang, aku teringat kata salah satu dosen ku “Sarapan itu penting …. Bisa menjadi energi yang dibutuhkan kita saat melakukan aktivitas sehari-hari….”. mungkin karena tidak sarapan tubuh terasa lemas. Dengan keadaan lemas aku memaksa menempuh perjalanan yang jauh dan di daerah yang bersuhu dingin. Dengan keadaan seperti itu ditambah makan es potong yang gak jelas mungkin itu salah satu penyebabnya. Selain itu memilih makanan yang sehat dan bersih juga penting untuk kesehatan kita. []
"Sarapan Itu Penting"
Jumat, November 05, 2010 |
Label:
Cerpen Rag Mutu
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar